Berbekal iPhone 6 dan Flash, Siapa Saja Bisa Jadi Fotografer

Berbekal iPhone 6 dan Flash, Siapa Saja Bisa Jadi Fotografer

Berbekal iPhone 6 dan Flash, Siapa Saja Bisa Jadi Fotografer Perangkat mobile iPhone 6 dan Flash 2 diklaim menjadi yang paling laris di pasar kamera smartphone, untuk memenuhi kebutuhan pengguna smartphone, pecinta fotografi, hingga bagi para fotografer profesional dalam kebutuhan mobile photography. Meski keduanya berbeda dari aspek harga, di mana iPhone 6 dibanderol denga harga high-end, sementara Flash 2 dengan harga entry-level, namun untuk urusan spek kameranya, Flash 2 mengaku tidak ‘main-main’.

Sebagai pabrikan smartphone terbesar kedua di dunia, Apple adalah pemimpin dunia di fotografi ponsel. Galeri Dunia Apple, bagian dari kampanye media “Shot on iPhone 6” telah mendapat penghargaan pada acara Cannes Lions International Festival for Creativity dengan lima Gold Lions dan penghargaan Grand Prix pada kategori outdoor. Didorong oleh fungsi kamera yang kuat iPhone 6 dan iPhone 6 Plus mencatatkan penjualan sebanyak 10 juta unit tiga hari setelah peluncuran.

Selain iPhone, Flash adalah merk smartphone di Asia Tenggara besutan vendor Alcatel yang juga memiliki keahlian membuat kamera ponsel. Pada bulan September 2015 Flash mengeluarkan  seri Flash 2 yang dilengkapi dengan kamera belakang 13 MP gSight dan Profie Cam, dan kamera depan sebesar 5 MP yang menjadi smartphone dengan penjualan terbaik di Asia Tenggara.

Dengan penjualan hari pertama yang habis dalam 10 menit, Flash 2 menjadi smartphone terbaik dengan harga sekitar US$150 (Rp 2 jutaan) di pasar Asia Tenggara. Pada saat hari belanja online 12/12 di Lazada pada 2015 lalu, Flash 2 menduduki ranking pertama pada penjualan smartphone dengan rentang harga US$150 dan menjadi yang kedua pada semua kategori dengan rangking turnover ketiga di belakang Samsung dan Apple.

Fakta di lapangan adalah kamera ponsel selain digunakan oleh orang kebanyakan  untuk mengambil foto juga digunakan oleh para profesional untuk mengambil gambar film dan iklan komersial. Contohnya Apple menggunakan foto yang diambil dengan iPhone 6 pada papan billboardnya di saat peluncuran. Produk olahraga New Balance juga membuat iklan enam menitnya dengan menggunakan iPhone 6.

Seperti iPhone, Flash adalah penantang bagi kamera tradisional. Desember 2015 lalu mensponsori pemotretan untuk Telly Calendar 2016 dimana lensa gSight Flash 2 digunakan untuk mengambil gambar selebritis TV termasuk Miss Bollywood Sukirti Kandpal dengan efek cantik yang bisa dibandingkan dengan kamera SLR. Para bintang tersebut juga menggunakan kamera Profie Cam Flash 2 untuk mengambil foto selfie yang luar biasa.

Munculnya tren mobile photography (mobigraphy) telah didorong oleh kemampuan kamera ponsel yang luar biasa, termasuk Flash 2 yang berani dibandingkan dengan kamera tradisonal yang memiliki banyak fitur, ditambah dengan penggunaannya yang mudah.

“Mobigraphy bukan hanya sekedar memotret saja, tapi sekarang sudah menjadi gaya hidup. Apa yang kami lakukan untuk Flash 2 adalah terus mengembangkan apa yang sudah kita punya dan membuatnya lebih baik lagi serta disaat bersamaan menyediakan aksesibilitas dan kenyamanan pada penggunanya untuk mengambil momen terbaik mereka. Untuk memenuhi janji ini Flash 2 bukan hanya menyediakan kualitas foto high definition tapi juga memecahkan masalah yang ada dalam kamera ponsel, seperti misalnya pengambilan dalam kondisi cahaya rendah dan gambar yang buram,” urai Albert Wong, General Manager, Mobile Internet Group, TCL Communication yang seperti yang di kutip JerukNipis (2/3/2016).

Lebih lanjut Albert Wong menjelaskan, apabila sedang dalam petualangan dialam bebas Flash 2 memberikan akses cepat untuk menangkap pemandangan dengan kamera belakang 13 megapixel dengan sensor Samsung ISOCELL untuk memberikan hasil gambar dan warna yang lebih baik.  Situasi minim cahaya seperti  sedang mendung dan sore hari biasanya membuat pelaku mobile photography menjadi tidak yakin dengan kemampuan kamera ponselnya.

Tapi dengan Flash 2 mereka tidak perlu khawatir lagi  karena kameranya telah dioptimalisasi dengan berbagai keunggulan agar bisa mengambil gambar dalam kondisi minim cahaya.  Misalnya dengan flash RealTone yang memberikan cahaya tambahan yang natural dan diafragma f/2.0 yang membuat lebih banyak cahaya masuk. Semua ini agar pengguna Flash 2 memudahkan mengambil gambar saat malam atau kelap-kelip bintang yang menawan dengan mudah.

Kegiatan mobile photography biasanya lebih baik lagi apabila kita sedang mengambil momen yang cepat. Flash 2 menggunakan teknologi Phase Detection Auto Focus (PDAF) dengan waktu fokus yang sangat singkat, yaitu 0.3 detik saja untuk menangkap objek yang bergerak atau terbang.

Misalnya saja kembang api, burung yang sedang terbang, atau pemain roller skate yang sedang melakukan aksinya. Contoh lainnya, apabila pengguna ingin menangkap momen olahraga bungee jumping, bisa menggunakan track mode yang ada pada Flash 2 untuk merekam pergerakannya secara sempurna. Pada mode Picture-in-Picture kamera depan dan belakang bekerja secara bersamaan untuk mengambil dua foto bersamaan untuk digabungkan menjadi satu. Satu foto selfie dengan kamera depan dan foto background yang diambil dengan kamera belakang.

Pergerakan yang cepat ini bisa ditangkap dengan cara memencet tombol rana dua kali untuk auto focus cepat. Menurut direktur e-commerce Flash, Yogi Babri, Flash 2 akan meyertakan fish-eye lens dengan jarak minimum 18mm dan lensa makro 5X (40mm) pada bulan Februari 2016 mendatang.  Semua ini agar pengguna Flash 2 mendapatkan pengalaman mobile photography yang lebih kuat.
“Untuk kaum muda yang ingin berbagi keunikan dan pengalaman hidup mereka kamera ponsel harus bisa lebih dari sekedar selfie tapi juga group-selfie.  Kedua hal ini bisa dilakukan oleh Flash 2 dengan mudah karena kamera depan dengan resolusi 5 megapixel  dilengkapi juga dengan mode beauty dan sudut pandang 84 derajat sehingga bisa memuat lebih banyak orang dalam satu frame,” ujar Albert.


Selain itu, Flash 2 dijejali dengan banyak fitur seperti  Super Fine, HDR, Panorama, Track, Live Photo, Multi-Angle dan Picture-in-Picture sehingga pengguna biasa, pecinta fotografi, bahkan fotografer profesional bisa mengeksplorasi  pengalaman fotografi lebih jauh lagi.
Newest
Previous
Next Post »